*AL QURAN SEBAGAI OBAT HATI*
Ada seorang santri bertanya kepada Kyainya:
“Kyai, apa gunanya saya membaca Al Qur’an, sementara saya tidak mengerti arti dan maksud dari Al qur’an yang kubaca“.
Sang Kyai tersenyum.
“Cobalah ambil sebuah keranjang sampah ini dan bawa ke sungai, dan penuhilah kolah kamar mandi rumah itu“, kata Kyai.
Santri itu mengerjakan seperti yang diperintahkan Kyainya. Tapi semua air yang dibawanya jatuh habis, sebelum ia sampai di kamar mandi.
“Kamu harus berusaha lebih cepat!", perintah Kyai.
Kyai meminta santri itu kembali ke sungai. Kali ini sang santri berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong (tanpa air) sebelum sampai di kamar mandi.
“Tidak mungkin saya bisa membawa sekeranjang air. Saya ingin menggantinya dengan ember “, keluh santri pada Kyai.
“Saya ingin engkau mengambilnya dengan keranjang, bukan dengan ember", jawab Kyai.
Si santri kembali mencoba, dan berlari lebih cepat lagi. Namun tetap gagal juga. Air tetap habis sebelum ia sampai di rumah.
“Mohon maaf Kyai, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja. Air pasti akan habis di jalan sebelum sampai di rumah“, santri kembali mengeluh pada Kyai.
Wajahnya sejuk dan tenang. Kyai menjawab,
“Mengapa kamu berpikir ini tidak ada gunanya? Coba lihat dan perhatikan baik-baik apa yang terjadi dengan keranjang itu".
Santri itu memperhatikan keranjangnya, dan ia baru menyadari bahwa keranjang yang tadinya kotor berubah menjadi bersih.
Santri tersenyum malu. Kyai melanjutkan nasihatnya,
“Anakku, demikianlah yang terjadi ketika kamu membaca Al Qur’an? Boleh jadi kamu tidak mengerti sama sekali artinya. Namun ketika kamu membacanya, tanpa kamu sadari, atas izin Allah, hatimu menjadi lebih bersih. Itulah berkah Al-Quran, hatimu diselamatkan oleh Allah".
------
*Mutiara Hikmah*:
Al-Quran adalah kalam Allah. Tidak ada yang sia-sia ketika kita membacanya. Ia bisa menjadi obat hati, bisa menjernihkan hati (tazkiyatun nafs), sehingga hati kita makin bersih, bening, dan jernih melihat segalanya.
------
Sumber dari Whatsapp chats
_Semoga yang menulis kisah ini diberikan pahala dari Allah, diluaskan rizkinya, dipanjangkan umurnya, dijadikan husnul khatimah. Amin_
Ada seorang santri bertanya kepada Kyainya:
“Kyai, apa gunanya saya membaca Al Qur’an, sementara saya tidak mengerti arti dan maksud dari Al qur’an yang kubaca“.
Sang Kyai tersenyum.
“Cobalah ambil sebuah keranjang sampah ini dan bawa ke sungai, dan penuhilah kolah kamar mandi rumah itu“, kata Kyai.
Santri itu mengerjakan seperti yang diperintahkan Kyainya. Tapi semua air yang dibawanya jatuh habis, sebelum ia sampai di kamar mandi.
“Kamu harus berusaha lebih cepat!", perintah Kyai.
Kyai meminta santri itu kembali ke sungai. Kali ini sang santri berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong (tanpa air) sebelum sampai di kamar mandi.
“Tidak mungkin saya bisa membawa sekeranjang air. Saya ingin menggantinya dengan ember “, keluh santri pada Kyai.
“Saya ingin engkau mengambilnya dengan keranjang, bukan dengan ember", jawab Kyai.
Si santri kembali mencoba, dan berlari lebih cepat lagi. Namun tetap gagal juga. Air tetap habis sebelum ia sampai di rumah.
“Mohon maaf Kyai, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja. Air pasti akan habis di jalan sebelum sampai di rumah“, santri kembali mengeluh pada Kyai.
Wajahnya sejuk dan tenang. Kyai menjawab,
“Mengapa kamu berpikir ini tidak ada gunanya? Coba lihat dan perhatikan baik-baik apa yang terjadi dengan keranjang itu".
Santri itu memperhatikan keranjangnya, dan ia baru menyadari bahwa keranjang yang tadinya kotor berubah menjadi bersih.
Santri tersenyum malu. Kyai melanjutkan nasihatnya,
“Anakku, demikianlah yang terjadi ketika kamu membaca Al Qur’an? Boleh jadi kamu tidak mengerti sama sekali artinya. Namun ketika kamu membacanya, tanpa kamu sadari, atas izin Allah, hatimu menjadi lebih bersih. Itulah berkah Al-Quran, hatimu diselamatkan oleh Allah".
------
*Mutiara Hikmah*:
Al-Quran adalah kalam Allah. Tidak ada yang sia-sia ketika kita membacanya. Ia bisa menjadi obat hati, bisa menjernihkan hati (tazkiyatun nafs), sehingga hati kita makin bersih, bening, dan jernih melihat segalanya.
------
Sumber dari Whatsapp chats
_Semoga yang menulis kisah ini diberikan pahala dari Allah, diluaskan rizkinya, dipanjangkan umurnya, dijadikan husnul khatimah. Amin_
Comments
Post a Comment